Ukuran Besi Beton yang Sesuai Dengan Aturan SNI

17 July 2024

Besi beton merupakan salah satu komponen utama dalam konstruksi bangunan yang berfungsi untuk memperkuat struktur beton agar lebih kuat dan tahan lama. Kualitas dan ukuran besi beton sangat berpengaruh terhadap kekuatan bangunan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ukuran besi beton yang sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI). Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai ukuran besi beton sesuai dengan aturan SNI, termasuk berbagai jenis dan kegunaannya, serta bagaimana memilih ukuran yang tepat untuk berbagai aplikasi konstruksi.

Pentingnya Standarisasi dalam Besi Beton

Standarisasi dalam besi beton penting untuk memastikan kualitas dan keselamatan struktur bangunan. Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah acuan yang digunakan untuk memastikan besi beton yang digunakan dalam konstruksi memiliki kualitas yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. SNI yang mengatur tentang besi beton adalah SNI 2052:2017 tentang “Besi Beton untuk Keperluan Rekayasa Struktur”. Standar ini mengatur berbagai aspek besi beton, mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga ukuran dan toleransi yang diperbolehkan.

Jenis-Jenis Besi Beton

Secara umum, besi beton dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu besi beton polos dan besi beton ulir. Kedua jenis ini memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dalam konstruksi.

  1. Besi Beton Polos (Plain Bar)
    Besi beton polos memiliki permukaan yang halus dan biasanya digunakan untuk konstruksi yang tidak memerlukan daya cengkram tinggi, seperti konstruksi ringan atau sebagai tulangan pembantu.
  2. Besi Beton Ulir (Deformed Bar)
    Besi beton ulir memiliki permukaan yang berulir atau bergerigi, yang bertujuan untuk meningkatkan daya cengkram antara besi dan beton. Besi jenis ini lebih cocok digunakan untuk konstruksi berat yang membutuhkan kekuatan tarik tinggi, seperti struktur bangunan bertingkat atau jembatan.

Ukuran Besi Beton Sesuai SNI

SNI 2052:2017 mengatur ukuran besi beton yang harus digunakan dalam konstruksi. Ukuran ini mencakup diameter nominal, berat per meter, dan toleransi yang diperbolehkan. Berikut adalah beberapa ukuran besi beton yang sesuai dengan SNI:

  1. Diameter Nominal
    Ukuran diameter nominal besi beton yang umum digunakan adalah 6 mm, 8 mm, 10 mm, 12 mm, 16 mm, 19 mm, 22 mm, 25 mm, 32 mm, dan 36 mm.
  2. Berat per Meter
    Berat per meter besi beton harus sesuai dengan ketentuan SNI. Sebagai contoh, besi beton dengan diameter nominal 10 mm memiliki berat sekitar 0,617 kg per meter. Tabel berikut menunjukkan berat per meter untuk beberapa ukuran diameter nominal:
Diameter Nominal (mm)Berat per Meter (kg/m)
60,222
80,395
100,617
120,888
161,579
192,235
222,984
253,855
326,313
367,990
  1. Toleransi Dimensi
    SNI juga mengatur toleransi dimensi besi beton. Toleransi ini mencakup variasi diameter dan berat per meter. Misalnya, toleransi diameter nominal adalah ±0,3 mm untuk ukuran hingga 10 mm dan ±0,5 mm untuk ukuran di atas 10 mm.

Penggunaan Ukuran Besi Beton dalam Konstruksi

Pemilihan ukuran besi beton yang tepat sangat penting untuk memastikan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan besi beton dalam konstruksi:

  1. Konstruksi Rumah Tinggal
    Untuk konstruksi rumah tinggal satu lantai, besi beton dengan diameter 10 mm hingga 12 mm biasanya sudah cukup memadai. Besi beton ini digunakan untuk membuat kolom, balok, dan pelat lantai.
  2. Bangunan Bertingkat
    Untuk bangunan bertingkat, dibutuhkan besi beton dengan diameter yang lebih besar, seperti 16 mm atau 19 mm, untuk menahan beban yang lebih berat. Besi beton ini digunakan pada elemen struktural utama seperti kolom dan balok utama.
  3. Jembatan dan Infrastruktur
    Konstruksi jembatan dan infrastruktur lainnya membutuhkan besi beton dengan diameter yang lebih besar lagi, seperti 25 mm hingga 36 mm, untuk memastikan kekuatan dan daya tahan terhadap beban dinamis dan beban berat.

Memilih Ukuran Besi Beton yang Tepat

Memilih ukuran besi beton yang tepat harus didasarkan pada analisis beban dan desain struktural yang dilakukan oleh insinyur sipil. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan besi beton antara lain:

  1. Jenis Struktur
    Jenis struktur yang akan dibangun sangat mempengaruhi ukuran besi beton yang digunakan. Struktur ringan seperti rumah tinggal mungkin hanya membutuhkan besi beton dengan diameter kecil, sementara struktur berat seperti gedung bertingkat membutuhkan besi beton dengan diameter besar.
  2. Beban yang Diterima
    Analisis beban yang diterima oleh struktur harus dilakukan untuk menentukan ukuran besi beton yang tepat. Beban ini termasuk beban mati (berat sendiri struktur), beban hidup (penghuni atau perabotan), dan beban lingkungan (angin, gempa, dll).
  3. Kondisi Lingkungan
    Kondisi lingkungan seperti korosi juga mempengaruhi pemilihan besi beton. Untuk lingkungan yang korosif, besi beton dengan lapisan pelindung atau bahan anti-korosi mungkin diperlukan.

Mengetahui ukuran besi beton yang sesuai dengan aturan SNI sangat penting untuk memastikan kekuatan dan keamanan struktur bangunan. Standar Nasional Indonesia (SNI) memberikan panduan yang jelas mengenai ukuran, berat, dan toleransi besi beton yang harus digunakan dalam konstruksi. Dengan memilih besi beton yang tepat sesuai dengan ketentuan SNI, kita dapat memastikan bangunan yang kuat, tahan lama, dan aman.

Jika Anda mencari besi beton yang sesuai dengan standar SNI untuk proyek konstruksi Anda, Agen Besi Samarinda adalah pilihan yang tepat. Kami adalah perusahaan agen besi serta distributor pagar BRC dan distributor kawat harmonika terkemuka di Samarinda. Kami berkomitmen untuk menyediakan konstruksi baja berkualitas tinggi yang memenuhi standar terbaik. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan konsultasi mengenai kebutuhan besi beton Anda.

Baca juga artikel kami yang lain: https://agenbesisamarinda.com/besi-beton-dalam-konstruksi-modern/